Minggu, 29 Maret 2015

Menanti Green Airport Banyuwangi

Banyuwangi terus berbenah diri untuk menarik jumlah kunjungan turis. Salah satunya dengan merombak Bandara Blimbingsari seperti bandara yang ada di Kanada, yang memaksimalkan cahaya matahari sebagai pengganti lampu.

Bupati Anas pun menyadari keterbatasan gerbang masuk Banyuwangi yang masih terbatas. Dia pun menargetkan tahun depan bandara yang kelak akan menjadi kebanggan warga Banyuwangi rampung.

Bangunan pun nantinya akan di desain dominan nuansa kayu atau bambu. Sehingga konstruksi beton akan diminimalkan. Selain itu, tentu panjang runway akan ditambahkan, dari saat ini 1800 menjadi 2250.

CP : Banyuwangi Gerbang Wisata Indonesia

Jumat, 27 Maret 2015

Pemandangan Sungai Amazon Ala Banyuwangi dan Papua

Banyuwangi – Tahu Sungai Amazon di Brasil yang panjang, berliku, berwarna cokelat, penuh hutan lebat di sisi kanan dan kirinya? Ternyata, pemandangan seperti itu juga ada di Banyuwangi dan Papua. Begini Penampakannya!

Di Banyuwangi, namanya adalah Sungai Kere yang ada di Taman Nasional Alas Purwo. Sedangkan di Papua, namanya yakni Sungai Ajikwa di Timika. Coba bandingkan foto kedua sungainya dengan Sungai Amazon, sama-sama mirip.

“Sungai Kere tepatnya berlokasi di hutan bakau kawasan Bedul, di sisi barat Taman Nasional Alas Purwo. Itu adalah sungai yang menyempit dari muara, seperti Sungai Amazon pemandangannya,” kata Bagian Lapangan dari Dinas Pariwisata Banyuwangi, Sofyan Yudianto kepada detikTravel, Kamis (26/3/2015).

Wisatawan, bisa menjelajahi Sungai Kere dengan vessel yang sudah disiapkan. Harga sewanya sebesar Rp 250 ribu yang bisa menampung 5-6 orang dan sudah termasuk pemandu. Saat menyusuri sungainya, Anda benar-benar merasakan suasana alam liar yang benar-benar berbeda!

“Tidak ada penduduknya di sana, hanya gubuk tempat nelayan untuk beristirahat setelah memancing. Benar-benar sepi,” ungkap Sofyan.

Apalagi, sinyal ponsel begitu sulit didapatkan di sana. Anda joke bisa menikmati alam dengan tenang, dengan pepohonan bakau di kiri dan kanan tepian sungai. Ditambah, banyak satwa seperti burung bangau, burung elang laut dan lainnya yang jadi objek foto yang bagus.

“Dari Kota Banyuwangi perjalanannya 2 jam ke sana. Lewatilah jalur ke Surajati yang sudah ada papan penunjuk ke kawasan Bedul. Bisa naik engine dan mobil, karena belum ada transportasi umum,” papar Sofyan.
.
.
Sumber : http://banyuwangi.asia/pemandangan-sungai-amazon-ala-banyuwangi-dan-papua#.VRTADaKLlKi

Kamis, 26 Maret 2015

BANYUWANGI TEBAR PESONA

BANYUWANGI Redaksi.co.id - Dalam beberapa tahun terakhir ini, kota di ujung Jawa Timur ini terus berbenah untuk pengembangan sektor pariwisatanya. Dahulu masyarakat luar hanya mengenal kawah Ijen dengan blue glow nya, serta Pantai Plengkung dan Pulau Merah yang seru ombaknya sehingga sering dipakai berselancar, maka kini mulai tampak tempat wisata menarik lainnya.

Di dalam kota misalnya, hanya menghabiskan waktu sekitar 15 menit, kita sudah bisa menikmati keindahan Pantai Boom. Tepat di depan mata terlihat Pulau Bali. Pantai Boom bisa dikatakan lokasi wisata baru, yang ditumbuhkembangkan Pemkab Banyuwangi dua tahun terakhir. Di saat akhir pekan, Pantai Boom begitu ramai dikunjungi masyarakat juga pendatang dari luar.

Bila mau lebih sepi dan berpetualang seru, bisa naik ke gunung untuk melihat Kawah Ijen bila cuaca sedang cerah alias tidak sedang musim hujan. Kawahnya ini akan mengeluarkan warna biru. Namun untuk menuju ke kawah Ijen, perlu stamina yang ekstra bugar. Karena, disamping kita harus sudah tiba pale telat jam 03.00 pagi lalu melanjutkan pendakian jalan kaki sekitar satu jam, juga kondisi badan yang harus fit. Tanjakan untuk pejalan kaki meski sudah ada jalurnya, tapi di saat dini hari menjelang Subuh penerang di jalan sangat minim. Belum lagi kita akan sering berjumpa dengan penambang belerang yang lalu lalang dengan memikul hasil tambangnya.

Tapi bila sudah mencapai puncak dan berhasil melihat kawah kebiruan, lega rasanya. Kawah ijen ini begitu terkenal hingga manca negara. Thomas, turis asal Polandia misalnya, begitu kepincut saat mendengar adanya kawah Ijen. Sayang, saat Thomas berhasil ke atas, cuaca sedang mendung campur kabut, sehingga tidak terlihat apa-apa.

Yang saya sayangkan adalah faktor kebersihan di kawasan wisata ini. Banyak pendatang makan dan minum lalu membuang bekasnya sembarangan, kritik Thomas.

Dan juga, penerang lampu serta kamar kecil untuk toilet juga tidak ada di atas. Ini membuat banyak pendatang atau turis kesulitan saat mau membuang hajat kecil.

Mau lihat aneka satwa dan hutan, Banyuwangi juga ada Taman Nasional Alas Purwo serta Baluran yang separuh wilayahnya masuk ke Kabupaten Situbondo. Bandara Blimbingsari yang kini sudah diterbangi maskapai Wings dan Garuda Indonesia, kian menambah mudah bagi siapapun yang ingin berkunjung ke banyuwangi lewat Surabaya atau Denpasar. Belum lagi keberadaan Pelabuhan Ketapang yang menghubungi Pulau Bali selama 24 jam dalam kondisi perairan normal. Juga angkutan bis antar kota dan propinsi selalu ada dari berbagai jurusan kota-kota besar.

Di 2015 ini, aneka festival wisata mulai dari seni dan budaya, kuliner, alam, sudah dikemas rapi sejak Januari hingga Desember. Jadi, masyarakat dalam dan luar negeri tinggal memilih acara wisata apa saja yang ingin dikunjungi ke Banyuwangi. Bila kemasan acara wisata ini terus ditata dengan rapi seiring dengan kesadaran masyarakatnya yang dikomandoi oleh Pemda, tidak menutup kemungkinan lima hingga sepuluh tahun kedepan potensi wisata Banyuwangi bisa menandingi Bali.
.
.
Sumber : http://banyuwangi.asia/banyuwangi-tebar-pesona#.VRP8raKLlKg

BRCC Serius Tatap lTdBl 2015

BANYUWANGI – Perhelatan akbar balap sepeda bertajuk International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBl) akan digeber Mei 2015 mendatang. Oleh karena itu, tuan rumah akan kembali menghadapi ujian berat dalam ajang yang masuk kalender badan balap dunia itu.

Ajang balap sepeda edisi IV itu akan direncanakan dimulai tanggal 6 hingga 9 Mei mendatang. Pada ITdBI edisi ketiga digeber pada tanggal 16 hingga 19 Oktober lalu. Rute yang ditempuh adalah sejauh 622 Kilometer (Km) dengan empat etape.

Ajang tersebut merupakan bulletin Union Cyclistc Internationale (UCI). Pada edisi ketiga itu, para pembalap yang terjun tersebar di 14 negara, yaitu Prancis, Kanada, Amerika Serikat, jepang. Thailand, Iran, Spanyol, malaysia, Filipina, Australia, Belanda, Brunei Darussalam, Denmark, dan Indonesia.

Mereka tergabung dalam 20 tim yang terdiri atas 14 tim luar negeri dan 6 tim dalam negeri. Saat itu tim Banyuwangi Road Cycling Community (BRCC) hanya naik lectern di kelas tertentu. Tentu saja prestasi itu akan ditambah pada edisi tahun ini.

Tim continental yang akan berkompetisi di ajang tersebut, di antaranya Aisan Racing Team (jepangl, Tabriz Petrochemical Team, Pishgaman Yazd Cycling Team (Iran), Matrix Powertag (Jepang), Singha Infinite Cycling Team (Thailand), TSR Continental Team (Iran), Pegasus Continental Cycling (Indonesia), dan Team 7 Eleven Road Bike Philippines (Filipina).

Timnas negara lain yang turut bertanding, antara lain Malaysia National Team dan Denmark National Team. Adapun tim Indonesia yang akan bertanding, antara lain Pegasus Continental Cycling Team, Banyuwangi Road Cycling Community, dan United Bike Kencana (UBK).

Dalam perhelatan itu, pembalap asal Prancis, Pouly Peter, yang tergabung bersama Singha Infinite Thailand menjadi juara. Pembalap satu itu masuk finis unggul jauh dalam catatan waktu tercepat selama empat etape.

Sukses tersebut menjadi rekor dalam perhelatan ITdBI karena mampu mematahkan dominasi Iran. Menengok sejarah itu, tentu kalangan pembalap Iran yang dikenal sebagai raja tanjakan masih penasaran. Tentu saja, kalangan pembalap tersebut tampaknya ingin balas dendam pada edisi berikutnya.

Tim tuan rumah, BRCC Banyuwangi bertekad menunjukkan tajinya demi mengangkat nama besar Banyuwangi. “Kita bertekad untuk tampil lebih baik pada tahun ini,” tegas ketua BRCC Banyuwangi, Guntur Priambodo.
.
.
Dikutip dari : http://banyuwangi.asia/brcc-serius-tatap-ltdbl#.VRP9raKLlKh

Senin, 23 Maret 2015

Pantai Parang Ireng, Jamrudnya Pantai di Banyuwangi

Pantai apa yang akan anda bayangkan jika mendengar Alas Purwo? Pasti pelengkung,pantai yang terkenal dengan ombaknya yang besar dan mendunia. Akan tetapi alas purwo tidak hanya memiliki pantai pelengkung saja, ada lagi pantai yang tak kalah cantik dengan pelengkung. Yaitu pantai parang ireng. Pantai cantik ini masih belum di pandang oleh masyarakat banyuwangi. Karena, selain letaknya yang berada di alas purwo yang akses jalannya rusak. Pantai parang ireng tidak ada plang penunjuknya. Jadi sebaiknya anda bertanya ke warga dulu sebelum pergi kesana.

Pantai dengan keindahan pasirnya yang putih dan banyak batu karang yang berwarna hijau karena ditumbuhi lumut ini berada di dekat pantai G-Land, letaknya sekitar 2-3 kilometer sebelum pantai G-Land. Di pantai ini tidak ada orang yang berjualan dan sepi akan pengunjung. Jadi pantai ini serasa milik anda. Karena tidak ada yang berjualan di pantai parang ireng, sebaiknya anda membawa perbekalan dahulu.

Keindahan pantai ini dibagi menjadi dua bagian, bagian kanan dan kiri. Bagian kanan pantai ini di isi oleh banyak batu karang yang mempunyai tekstur sangat tajam. jadi anda harus berhati hati hati kalau melewatinya. Keunikan dari batu karang ini adalah warnanya yang berwarna hijau. Ini dikarenakan banyaknya lumut yang tumbuh di batu karang. Hal ini yang membuat pemandangan semakin eksotis.

Sedangkan di bagian kiri parang ireng adalah hamparan pasir putih yang panjang. Warna dari pasir pantainya agak kecoklatan. Ini karena kontur pasirnya yang berupa bulir bulat, seperti merica. Anda bebas melakukan apa saja disini karena hanya ada kamu di pantai ini,anda bisa berlari menyusuri pantai, foto selfie, berjemur dan bermain air. tidak ada turis lokal maupun mancanegara yang berkunjung disini.

Untuk menuju ke pantai ireng anda cukup mengikuti arah ke alas purwo. Kondisi jalan dari arah kota banyuwangi ke alas purwo cukup bagus, namun setelah pos pertama yang membayar karcis masuk. Kondisi jalan mulai tidak bagus. Setelah sampai di pos kedua, kondisi jalan semakin buruk dan anda harus menyewa jeep setempat. Meskipun anda kesini memakai mobil jeep, mobil anda tetap tidak boleh masuk karena yang diperbolehkan masuk hanya mobil jeep pemandu. Jika anda tetep ngotot ingin masuk dengan mobil jeep anda. Anda harus membayar tiket yang harganya sama dengan anda menyewa mobil jeep.

CP : Banyuwangi Gerbang Wisata Indonesia

Logo Baru "Tour de Banyuwangi Ijen" Resmi Diperkenalkan

Banyuwangi – Ajang balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) bakal kembali digelar pada 6-9 Mei 2015. Tahun ini, Tour de Banyuwangi Ijen telah memasuki penyelenggaraan tahun keempat. Ajang tersebut telah masuk kalender tahunan Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste Internationale/UCI) dalam kategori 2.2.

Berkaitan dengan itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi hari ini, Minggu (22/5), meluncurkan trademark baru ajang balap yang menghadirkan tantangan salah satu tanjakan terekstrem di Asia tersebut.

Peluncuran trademark baru Tour de Banyuwangi Ijen digelar di Pantai Boom, destinasi wisata pantai terbaru yang dikembangkan kabupaten berjuluk “The Sunrise of Java” tersebut.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, trademark baru tersebut dibuat sebagai penanda anyar komitmen pemkab untuk meningkatkan kualitas penyelenggaran. Logo baru Tour de Banyuwangi Ijen kali ini terlihat lebih rancak dan dinamis.

“Font yang dipakai dalam trademark ini segaja kami pilih lebih complicated dan tidak kaku. Ini sebagai pemicu untuk selalu mengingatkan kami agar selalu dinamis dan selalu ada yang berbeda dalam setiap penyelenggaraan Tour de Ijen. Logo ini akan kami daftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM,” ujar Anas di Banyuwangi, Minggu (22/3).

Lebih lanjut Anas mengatakan, pihaknya melakukan sejumlah perubahan berkaitan dengan penyelenggaraan International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) pada awal Mei 2015 mendatang.

Perubahan tersebut, kata dia, antara lain, lebih memperkuat paduan antara aspek olahraga, gaya hidup (life style) berbasis budaya lokal, ekonomi, dan pariwisata.

“Secara kualitas otomatis teknis balap sepeda juga akan kami tingkatkan. Mulai dari kualitas peserta pembalap, rute, hingga pengamanan saat berjalannnya lomba. Bahkan, mulai hari ini, tim Tour de Banyuwangi Ijen sedang pemantapan rute bersama race director, Djamaluddin Mahmood. Kami bersyukur, dari tahun ke tahun, penilaian UCI terhadap eventuality ini terus meningkat,” ujar Anas.

Dia mengatakan, sentuhan budaya lokal akan diperbanyak dengan menampillkan berbagai seni-tradisi Banyuwangi di sepanjang rute.

“Tour de Banyuwangi Ijen juga menjadi sarana konsolidasi ekonomi masyarakat di mana stan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akan kami perbanyak di garis start dan finish,” jelas Anas.

Untuk penguatan atraksi, Tour de Banyuwangi Ijen akan banyak melibatkan komunitas seperti pesepatu roda, giveaway character sepeda, dan sepeda tua.

“Jadi, Tour de Banyuwangi Ijen bakal menjadi atraksi competition sekaligus lifestyle, pariwisata, dan ekonomi rakyat,” tambah Anas.

CP : Banyuwangi Gerbang Wisata indonesia

Rowo Biru Banyuwangi

ROWO BIRU merupakan dari sekian banyak eksotika biowisata yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Rowo Biru memiliki keunikan yang tidak sama dengan rowo atau rawa-rawa pada umumnya.

Sebetulnya Rowo Biru hanyalah sepenggal lokasi yang ada di daerah Desa Buluagung Kecamatan siliragung, dan Rowo Biru ini terletak di ujung selatan desa Buluagung berbatasan langsung dengan Pantai Selatan.

Eksotika akan muncul di sepanjang jalan menuju Rowo Biru, mulai masuk kawasan Rowo Biru harus meliwati jembatan gantung yang hanya dapat di lewati dengan menggunakan sepeda motor atau juga sepedah ontel/ gayung sampai pada lokasi Rowo Biru dan bahkan juga sampai pantai dodong.

Sepanjang jalan menuju Rowo Biru juga terdapat kawasan hutan mahoni, hutan mangrove, padang rumput, dan yang laen. di Rowo Biru sendiri juga sering dimanfaatkan oleh masyarkat sekitar untuk mencari nafkah, contoh mencarai ikan di Rowo Biru dan juga di sekitar Rowo Biru tersebut di gunakan sebagai ariar perkebunan Cabai Merah, Melon, dan masih banyak lagi.

Masyarakat sekitar juga memanfaatkan hutan sekitar Rowo Biru sebagai tempat mencari kayu bakar.

Cp : Banyuwangi Gerbang Wisata Indonesia

TELUK BIRU, SURGA TERSEMBUNYI DI BANYUWANGI

Satu lagi surga tersembunyi di Banyuwangi yang masih belum terkenal seperti green bay, pulau merah, kawah ijen, dll. Yang mempunyai nama hamper mirip dengan green bay, yaitu Blue Bay.

Teluk yang satu ini berbeda dengan green bay. Jika green bay mempunyai keindahan pasir putih dan warna air lautnya yang kehijauan. Kalau Blue Bay mempunyai keindahan bawah laut yang indah.

Teluk Blue Bay salah satu alternative snorkeling di banyuwangi selain pantai bama di baluran atau pulau tabuhan. Keindahan bawah laut Blue Bay tidak kalah dengan kedua wisata diatas. Laut disini juga masih asri dan belum terekpose, terbukti dari warna lautnya yang biru jernih. itulah kenapa teluk ini dinamakan teluk biru atau Blue Bay.

Agar tidak terjadi lagi pengeboman ikan, kawasan ini dilindungi oleh komunitas sekitar yang bernama Gemuruh (Gerakan Muncar Rumahku). Komunitas ini mempunyai beberapa kegiatan pelestarian lingkungan. Diantaranya adalah penanaman fish apartement, transplantasi terumbu karang, dan penanaman pohon mangrove yang bertujuan untuk menyelamatkan alam sekitar. Disini juga terdapat budidaya kerang mutiara yang PT. DISTY.

Lokasi Teluk Biru berada di Muncar Banyuwangi di balik semenanjung Sembulungan, Teluk ini masih masuk di kawasan Taman Nasional Alas Purwo. Masyarakat sekitar menyebut teluk biru dengan sebutan Senggrong. Jadi jika anda bertanya kepada masyarakaat sekitar dengan bertanya teluk Biru, anda tidak akan mendapatkan informasi yang anda cari. Jadi bertanyalah dengan sebutan Senggrong.

Akses darat menuju Teluk biru masih belum ada, jadi anda harus menyewa perahu atau boat untuk pergi kesana, harga pasaran menyewa perahu di banyuwangi sekitar Rp 300.000 hingga Rp 500.000. Ombak di daerah muncar cukup besar jadi kalau mau datang di pagi hari sampai siang hari, karena kalau di sore hari para nelayan tidak mau mengantarkan karena ombaknya yang terlalu besar. Lama perjalanan dari Muncar ke Teluk Biru sekitar 2 jam perjalanan. Waktu terbaik pergi ke Teluk Biru adalah di Jam 2 dini hari sehinnga anda bisa menikmati sunrise di tengah laut.

Cp : Banyuwangi Gerbang Wisata Indonesia

Jumat, 13 Maret 2015

Dream Concert 2015' digelar Bulan Mei Mendatang

Salah satu konser terbesar di Korea Selatan, 'Dream Concert 2015' telah mengkonfirmasi tanggal pelaksanaannya.

Melalui akun Facebook resmi Dream Concert, pada hari ini mereka mengumumkan tanggal pelaksanaan konser yang akan digelar di Seoul Worldcup Stadium, pada 23 Mei 2015 mendatang. Ini akan menjadi konser yang ke-21, sejak digelar pertama kali pada tahun 1995 silam.

Tahun lalu, konser ini juga digelar di tempat yang sama, dengan kehadiran berbagai artis populer, sebut saja Girls' Generation, BEAST, 4MINUTE, EXO, KARA, Apink, Girl’s Day dan masih banyak lagi,

Untuk sementara masih belum dikonfirmasi siapa saja yang akan hadir, namun para penggemar pastinya berharap kehadiran idol mereka, terlebih ini merupakan konser K-Pop yang sangat besar, digelar setiap tahunnya.

Kira-kira siapa saja yang akan hadir dalam konser 'Dream Concert 2015' ini? Kita tunggu saja pengumuman lebih lanjut dari pihak penyelenggara.

Source: kpopchart
via : KDKI